Ad Code

Filosofi Di Balik Tradisi Lomba Panjat Pinang

Apa yang ditunggu-tunggu oleh sobat Penghuni 60 saat 17 Agustusan? Mungkin salah satu yang paling menarik yang dinantikan adalah lomba panjat pinang. Yups, Lomba panjat pinang identik dengan acara perayaan 17 Agustusan yang dihelat setahun sekali. Di luar perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, lomba seperti ini jarang diadakan. Itulah keunikan tradisi 17 Agustusan, bahkan tidak ada duanya di luar negeri.

Sejarah Panjat Pinang

Tahukah Anda ternyata tradisi lomba panjat pinang sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Menurut catatan sejarah, event ini berasal dari masa kolonialisme Belanda. Dulu acara ini dilaksanakan untuk memeriahkan acara hajatan, pernikahan di kalangan petinggi Belanda, dan kalangan ningrat di Tanah Air.

Filosofi Di Balik Tradisi Lomba Panjat Pinang

Baca juga>> Menguak Sejarah Lagu Mistis Lingsir Wengi

Tentu pesertanya adalah dari kalangan masyarakat pribumi, pekerja kasar. Mereka tertarik dengan hadiah yang disediakan penyelenggara. Hadiahnya saat itu juga bermacam-macam seperti pakaian, kain jarit, seikat jagung, singkong atau padi.

Filosofi Di Balik Tradisi Lomba Panjat Pinang

Namun agar lebih menarik dan ada menantang, batang pinang diserut hingga halus, dan dilumuri oleh pelumas mesin. Sehingga ketika dipanjat cukup susah karena licin. Peserta susah payah coba memanjat baru naik beberapa meter langsung meluncur ke bawah, karena licin.

Terkadang ada banyak peserta yang jatuh sebelum menjangkau bagian paling atas sendiri. Sontak peserta dibawahnya yang jadi tumpuan pun ikut jatuh dan tertindih oleh temannya yang di atas. Insiden seperti ini akhirnya menarik untuk ditonton terkadang menimbulkan gelak tawa.

Mengapa tradisi ini bertahan hingga mampu melintasi jaman, terlepas dari kontroversial seputar panjat pinang. Ada satu filosofi yang diambil dari lomba ini yakni:

"Untuk mencapai satu tujuan, dibutuhkan kerja keras, pantang menyerah. Selain itu ketika Anda sudah meraih apa yang diinginkan, sebenarnya secara tak langsung ada bantuan dari pihak lain yang mungkin tidak Anda sadari."
Untuk itu, marilah kita terus melestarikan tradisi ini. Terlepas dari besar kecilnya hadiah yang kita cari, setidaknya tradisi ini bisa membentuk suatu kebersamaan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh !
MERDEKA!!!

SEGENAP SQUAD PENGHUNI 60
Mengucapkan:


DIRGAHAYU KEMERDEKAAN 
REPUBLIK INDONESIA
KE 69
MARI, KUATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN!



MERDEKA !!!!






Signp60


Post a Comment

0 Comments