Ad Code

Lebih Dahulu Mana, Manusia Purba Atau Nabi Adam ?


Spoilerfor Pertanyaan:

Pertayaan :

Langsung aja pak uztadz. Sebetulnya pertanyaan ini sudah lama sekali ada di dalam benak saya. Pertanyaan ini muncul pada saat saya duduk di bangku SMP dan mulai mengenal pelajaran tentang Manusia Purba dan Kehidupan Dinosaurus atau yang lebih kita kenal dengan zaman Prasejarah.
 

Seperti yang kita ketahui, Nabi Adam adalah manusia pertama kali yang Allah SWT ciptakan dan turunkan ke Bumi ini. Padahal kita tahu, bahwa ada kehidupan Prasejarah, di mana di sana hidup manusia-manusia purba yang menurut teori adalah nenek moyang manusia atau manusia yang ber-evolusi.
 



1. ) Apabila Nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi ini, berarti  masa-masa Kenabian Islam berbarengan dengan zaman Dinosaurus dan Manusia Purba? Hanya saja terdapat perbedaan tempat saja. Dan berarti Manusia Purba bukanlah Nenek Moyang Manusia, karena memang sudah ada Nabi Adam. Dan jika hal ini benar, maka teori dan pelajaran yang ada pada kurikulum IPA adalah salah. Karena ternyata nenek moyang manusia bukanlah Manusia Purba, melainkan Nabi Adam, karena pada kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.
 

2. ) Tapi, apabila Manusia Purba yang duluan, berarti Nabi Adam bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah. Dan makhluk apakah Manusia Purba itu?
 

3.) Mengapa Ada Macam Ras di Bumi ini Bagaimanakah rupa adam dan hawa?? Warna kulitnya apa? Warna rambutnya bagaimana? Apakah mereka setinggi manusia sekarang?
 

Spoilerfor Jawaban Pertama :

Jawaban :
Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya. Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa teori manusia purba adalah sebuah kebohongan besar.

Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.
 

Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras ‘nenek moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.
 

Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
 

Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia. Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.
 

Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
 

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.
 

Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
 

Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran ‘lain’ alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.
 

Berapa banyak dari umat Islam yang masih saja percaya bahwa ada manusia sebelum nabi Adam. Fanatisme buta kepada teori evolusi telah membuat mereka menentang apa yang telah Allah SWT sampaikan dalam kitab suci.
 

Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia purba tidak pernah ada, sebab teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi termasuk teori manusia purba harus dihapus dari kurikulum pendidikan sekolah.
 

Adam alaihissalam adalah makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk kelas bawah berupa hewan dan tumbuhan. Tidak pernah ada makhluk asli bumi yang mengalami proses evolusi, kecuali hanya ada di film-film Holywood saja.
 

Spoilerfor Jawaban ke-2:
Pertanyaan sederhana dan simple, tetapi tidak bisa semua orang mampu menjawabnya. Hal ini menjadikan semacam Polemik untuk menjawab keberadaan Adam dan Manusia Purba. Banyak pelajar yang menanyakan dalam hati mereka seperti ini “… lebih dulu Nabi Adam atau Manusia Purba?”. Pertanyaan ini seperti pertanyaan “Ayam dan telur duluan mana?”.

Manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu, begitu pun dengan kehidupan para dinausourus (masa Jurasic). Sementara itu, Nabi Adam ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Adam dan Manusia Purba lebih dulu tercipta manusia purba.

Diterangkan dalam Alquran bahwa Nabi Adam adalah manusia yang diturunkan Allah ke bumi bersama Siti Hawa. Inti wahyu ini menegaskan bahwa manusia yang berakal hanyalah manusia. Nabi Adam sebagai khalifah pertama. Di dalam Alquran juga digambarkan wajah Nabi Adam syarat dengan kesempurnaan, sedangkan manusia purba seperti monyet.
 

Kemudian muncul pemikiran lain polemik mengenai eksistensi lebih dulu mana di antara keduanya. Muncul argumen, hal yang tidak mungkin dan mustahil jika keturunan monyet menjelma menjadi berparas tampan. Banyak spekulasi yang berkembang, beberapa media ada yang menyebutkan, lebih dulu Nabi Adam. Barulah timbullah manusia purba. Ternyata kenyataan ini masih ditentang keras dengan landasan tahun di atas.
 

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padannya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 30).
 

Berdasarkan ayat tersebut, malaikat sempat bertanya kepada Allah mengapa Allah swt. ingin menciptakan manusia yang akan membuat kerusakan pada kehidupan dirinya dan saling membunuh. Pertanyaan malaikat ini hampir sama dengan gambaran kehidupan manusia purba. Di mana kehidupan manusia purba saling menyakiti, merusak bahkan saling membunuh.
 

Bukan tanpa alasan, manusia purba bertindak demikian karena tidak mempunyai nalar dan akal. Kalaupun ada, itu hanya sedikit. Tidak seperti manusia sekarang. Nabi Adam dan Manusia lebih awal Manusia Purba. Bukan berarti Nabi Adam keturunan Manusia Purba.
 

Kembali mengingat hukum Alam. Anda mengenal cerita musnahnya Kaum Soddom, dan musnahnya Dinosaurus? Mungkin seperti itulah cara Allah memusnahkan manusia purba sebelum diganti khalifah yang beradab dan berakal.
 

“Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihipkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 28).
 

Seperti itulah Allah swt. memiliki kekuasaan. Mudah bagi Allah swt. menjadikan sesuatu yang sulit menjadi mudah. Manusia Musnah, dan kemudian muncullah Khalifah Nabi Adam membawa kebenaran.

Spoilerfor Jawaban Ke-3:

Quote:
Bagaimanakah rupa adam dan hawa?? Warna kulitnya apa? Warna rambutnya bagaimana? Apakah mereka setinggi manusia sekarang? Semua pertanyaan itu mungkin pernah terlintas dibenak kita, sebagaimana manusia yg selalu ingin tahu segala hal. Saya bahkan
terlalu sering menanyakan hal itu pada diri saya, tentu saja saya tidak menemukan jawaban apapun.

Satu hal yang ingin saya diskusikan, adalah pertanyaan "Bagaimana warna kulit dan bagaimana warna mata adam dan hawa? Apakah dengan warna kulit mereka berdua bisa menurunkan berbagai macam warna kulit dari banyak ras di bumi ini??

Tentu saja kita tidak boleh mengajukan spekulasi tanpa fakta yang jelas, bagaimana warna kulit mereka. Karena sebagaimana kita ketahui, begitu banyak ras yang tercipta sekarang, dan memiliki warna kulit yang khas. Orang afrika dan beberapa ras lain yang memiliki kulit hitam dari pekat hingga cokelat, orang barat yang dari putih hingga kuning, berbeda juga dengan ras Asia Tengah dan Timur seperti Korea, Cina, dan Jepang . Satu hal yang awalnya muncul dibenak saya dulu:
- Jika dimisalkan adam berkulit putih begitu pula dengan hawa, bagaimana nantinya akan muncul sifat kulit hitam? Bukankah sifat itu inheritance (warisan)????
- Jika keduanya berkulit hitam atau cokelat, bagaimana muncul kulit putih????

Sifat sendiri ditentukan oleh gen-gen dalam cetak biru (readNA) kita. Sifat-sifat tersebut mucul karena adanya interaksi antar alel. Alel merupakan sepasang gen atau lebih yang menentukan suatu sifat (kembali ke pelejararan genetika Biologi SMA nih). Misalnya warna bunga: M menentukan warna merah, sedangkan m menentukan warna putih, maka M dan m kecil itu disebut sealel. Maka ketika gennya MM dan Mm, maka akan muncul sifat merah, sedangkan jika gennya mm, maka akan muncul sifat putih. Itu adalah bentuk interaksi antara M yang bersifat dominan dan m kecil yang bersifat resesif. Bagaimana dengan warna kulit dan mata?
Warna kulit ditentukan oleh urutan multiple gen yang disebut poligen. Tidak seperti gen pada umumnya (tidak ada dominansi), pengaruh gen yang terlibat pada poligen bersifat akumulatif atau menambahkan. Setiap gen yang terlibat pasti memberikan pengaruh, karena tidak adanya dominansi. Selain itu kondisi lingkungan memberikan pengaruh terhadap ekspresi poligen. Pada tanaman misalnya, tinggi mereka dipengaruhi oleh tanah, air, temperatur, cahaya dan nutrisi. Kembar identik sekalipun, dengan genotip yang identik, jika ditumbuhkan pada lingkungan yang berbeda, menunjukkan perbedaan IQ ataupun fenotip lain. Nah, warna kulit seseorang bisa lebih terang atau lebih gelap, bagaimana pun genotip mereka, tergantung dari kuantitas mereka terekspos sinar matahari.
Menurut Davenport (1913), kuantitas pigmen melanin menentukan warna kulit. semakin banyak melaninnya, maka kulit seseorang akan semakin gelap. Jumlah melanin dalam kulit seseorang ditentukan oleh dua pasang gen. Gen-gen tersebut berada dalam lokus yang berbeda dan setiap gen dominan bertanggung jawab terhadap sintetis melanin. Pengaruh gen-gen tersebut bersifat additive dan jumlah melanin yang diproduksi selalu proporsional dengan jumlah gen yang dominan. Davenport menemukan bahwa dua pasang gen A-a dan B-b menyebabkan perbedaan pigmentasi kulit antara orang Negro dan orang Kaukasia. Orang negri, memiliki empat gen dominan AABB, dan orang Kaukasia memiliki 4 gen resesif. Keturunan F1 dari perkimpoian aabb dan AABB menghasilkan 100% AaBb dan memiliki warna kulit intermediat, mulatto. Nah, perkimpoian antara dua mulatto ternyata menghasilkan berbagai variasi warna kulit pada keturunan F2. Hasil perkimpoian tersebut dapat dilihat melalui skema berikut ini:

Bagaimana halnya dengan adam hawa. Tentu saja kita tidak bisa menentukan warna kulit mereka? Satu hal yang bisa terjawab, adalah: dengan warna kulit adam hitam dan hawa putih atau sebailknya, atau kedua-keduanya mulatto, bisa menghasilkan berbagai warna kulit semua ras dibumi ini, Adapun kekhasan setiap warna kulit dari ras-ras tersebut terjadi karena pengaruh lingkungan dan adanya adaptasi terhadap lingkungan mereka....,,,,,

*NB: Jika keduanya berkulit putih (aabb) atau keduanya berkulit hitam (AABB), maka tidak akan mungkin menciptakan variasi warna kulit.



Kesimpulan :

Jadi Mana Yang Benar ? Nabi Adam Dulu atau Manusia Purba Dulu ?
 
kesimpulan mengenai duluan mana Nabi Adam atau Manusia Purba yang ane dari sebuah situs :

Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam sedangkan manusia purba adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak memiliki kecerdasan seperti manusia. Hidupnya jauuuuh sebelum Nabi Adam diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang menemukannya menamakan manusia purba ini sebagai manusia kera yang berjalan tegak (pithecanthropus erectus). Harusnya sih disebut sebagai ‘makhluk’ yang menyerupai manusia yang berjalan tegak ya? bisa juga di bilang Kera raksasa toh di zaman it hewan2 purba bentuknya besar2 nah jadi bisa di bilang kera itu di anggap seperti manusia ( hewan ) 

Bagaimana menurut pendapat agan-aganwati, silahkan berkomentar ?

(sumber)

Post a Comment

0 Comments